Kamis, 27 Juni 2013

Dear God :)


Tuhan, maaf jika memang aku hanya bisa merusak dunia Mu. Rasanya begitu sakit jika orang yang kita cintai tak merespon, menoleh, atau bahkan melirik sedikit saja ke arah kita. Tapi aku tahu, Kau memiliki segala hal tak terduga yang bisa datang kapan pun yang pasti aku tak tahu.

Tapi Tuhan, sekilas saja, biarkan kepingan masa lalu datang lagi dan biarkan aku kembali tersenyum seperti semula. Katakan jika itu memang adalah kebahagiaan yang sempurna. Walau, mengingat masa lalu adalah hal yang paling ku hindari, tapi apa daya ketika justru memori itu berputar layaknya roll film yang akan otomatis menyala. Aku, tidak bisa apa-apa.

Rasa benci itu ada, tapi aku coba pendam agar tak muncul ke permukaan. Ketika aku ingin pergi, aku menoleh kebelakang hanya untuk menemukan seseorang. Mama, mungkin hanya dia dan ah, seorang kakak untukku. Aku ingin memulai semuanya dengan segala hal yang baru dan manis. Aku ingin membuang masa lalu yang pernah memabukkanku ke dalam kotak yang tak bisa seorang pun membukanya, mengetahuinya, membacanya. Aku ingin…semuanya lenyap, termasuk ingatanku.

Tapi aku tahu itu begitu bodoh. Ketika aku begitu inginkan mati, padahal masih begitu banyak orang yang mencintaiku. Kau tahu Tuhan? Aku merasa menjadi orang jahat kala itu. Aku merasa menjadi orang paling bodoh di saat berulang lagi aku menyerukannya. Namun apa daya, rasa sakit itu begitu menusuk dan aku tak sanggup.

Tuhan, ku mohon sekali ini saja, berikan yang terbaik. Aku tahu Kau sedang merencanakannya. Terimakasih untuk kehidupan ini. Terimakasih. Terimakasih,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar