Bintang
by Umu Humairo
Senja temaran di musim semi menyapa
waktuku. Aku kini tengah duduk termenung dengan khayalan yang tak menentu.
Hanya karena aku merasa… ada yang kurang dari diriku jika mengingat masa
sekolah SMA ku. Pikiranku melayang ke masa lalu. Entahlah, aku merasa aku
merindukan dia. Cowok manis yang sangat baik pada semua orang. Tetapi, entah
mengapa aku tak bisa mendekatinya. Aku takut.
Semua yang aku lakukan saat itu,
mengingatkanku betapa aku menjadi orang yang bodoh. Menyukai kakak kelas yang
tak mungkin mengenal siapa diriku. Tetapi aku berusaha, mengetahui namanya dari
teman-temanku. Rasanya begitu menyenangkan. Marcus, nama yang bagus menurutku.
Aku selalu merindukannya bagai
bintang. Karena setiap bintang tak ada, maka sosoknya pun menghilang. Aku
ingin… dia selalu ada di langit malamku. Aku ingin dia tetap menemaniku
walaupun kita terpisah oleh waktu dan jarak. Terakhir kali yang aku ingat, aku
memberanikan diri menghampirinya di pesta kelulusan di sekolah. Ia terkaget melihatku,
dan aku… menunduk malu.
Aku benar-benar ingat. Apa yang
terjadi waktu itu.